Selasa, 21 Oktober 2014

Memories of You-Perkenalan tak Terduga-

“Hai, boleh kenalan sama kalian? Namaku Aurora Mahardika, tapi cukup panggil Rora aja ya” sapa Rora dengan suara riang dan senyum yang sangat manis, senyum yang membuat orang langsung jatuh hati padanya. Begitu juga dengan ketiga cewek yang tadi disapanya, seketika hanya bisa menatap Rora. Baru setelah beberapa saat salah satu dari mereka mulai menjawab.
“Namaku Ransasi Anandara, panggil aja Sasi ya Ro” ucap Sasi sambil menjabat tangan Rora dan dengan senyum tentunya sebagai permulaan dari persahabatan yang akan mereka jalin. Kemudian berlanjut dengan cewek yang sedang membaca buku.
“Namaku Amanda Aishatira, tapi aku lebih seneng dipanggil Shatira” jawab Shatira sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum manis ke mereka berdua.
Dan cewek ketiga yang sedang sangat sibuk, dia sedang memakan bekal dan juga membaca sebuah buku yang sangat menarik perhatiannya yang akhirnya melempar cengiran dengan mulut yang masih penuh dengan roti. “Oh hai, namaku Virenedita Alanis panggil Irene aja”
Seketika itu juga Shatira, Rora dan Sasi tertawa melihat tingkah laku Irene yang seperti anak kecil yang tentunya bikin gemas dengan pipinya penuh dengan roti yang dimakannya. Yang ditertawai hanya menatap kearah ketiga calon sahabatnya itu dengan tatapan bingung dan memohon penjelasan. Sasi lah yang menjelaskan dengan bahasa isyarat dengan menggembungkan kedua pipinya sebesar yang dia bisa sambil menunjuk kearah Irene. Sedetik kemudian, pecahlah tawa mereka berempat yang untungnya bagi Irene yang telah menelan habis rotinya.
Entah kenapa Rora memiliki feeling bahwa mereka akan sangat dekat nantinya, yah hanya sebuah feeling saja. Ketiga teman barunya itu sangatlah unik dengan kelebihannya masing-masing. Dimulai dengan Shatira yang memiliki tubuh jangkung dengan berwajah latin yang berasal dari darah Ayahnya. Rambutnya ikal panjang dan dibiarkannya tergerai yang membuat sosoknya seperti model di dalam lukisan Van Gogh. Hidungnya yang mungil dan mancung, matanya yang bulat besar berwarna hazel serta bibirnya yang cukup menarik membuat Shatira sudah memiliki penggemar di awal perkenalannya di kelas tadi.
Irene memiliki darah Inggris yang sangat kental terlihat dari sosoknya yang di dapatkan dari ibunya. Irene memiliki rambut pirang sebahu dengan di beberapa sisi memiliki warna coklat. Kulitnya putih dan mulus. Irene bisa dibilang sangat cantik dengan warna mata biru sebiru lautan yang membuatnya seperti peri laut. Memang tak setinggi Shatira yang kelewat jangkung tapi tinggi mereka hanya berselisih beberapa centi.
Dan Sasi adalah sosok termungil diantara kami berempat, yah karena bisa dibilang begitu karena postur badan kami yang tinggi. Sasi memiliki darah Jepang dari ayahnya yang terlihat jelas dari mata dan rambutnya. Matanya yang agak sipit tapi terlihat eksotis dengan rambut panjang hitam lurus sangat lurus seperti habis di rebonding. Diantara kami berempat Sasi lah yang memiliki kulit sangat putih dan mulus tanpa cela sedikitpun.
Dan Aurora sendiri memiliki darah Belanda dari Neneknya. Rora memiliki wajah sangat sempurna, dengan lesung pipi menghiasi pipi kanannya yang membuat setiap senyuman yang dia keluarkan terasa menyilaukan. Rora memiliki rambut ikal panjang seperti Shatira tapi warna rambut Rora hitam pekat dan sangat indah. Terkadang dia menguncir rambutnya dan kadang digerainya rambutnya dengan menggunakan aksesoris rambut yang sangat cantik. Kulit yang Rora miliki tidaklah putih, karena Rora mengambil kulit ibunya yang orang Asia Tenggara. Namun perpaduan tersebut membuat Rora tampil menarik dan memukau, yang tentunya tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar