Minggu, 30 November 2014

Home For a Love

          “Wah warnanya cantik banget. Jarang-jarang gue bisa liat matahari terbenam, Lan. Thanks ya udah mau nemenin.”

          “Duh, kasian banget sih Non kayak baru liat matahari terbenam aja. Sama-sama Di. Kapan-kapan kita liat lagi yuk.”

          “Resek deh, ini emang kali pertama gue liat. Dan tolong ya jangan ketawa bahagia kayak gitu bisa kali Lan. Gue unyeng-unyeng juga nih kepala lo.” Jawab Dila yang sudah kepalang kesal dengan tingkah temannya yang satu ini.

          Dilan. Yang mana merupakan sumber dari segala sumber kekacauan sekaligus kebahagian di kehidupan SMA yang harus Dila jalani di Manado. Kampung halaman Papanya ini memang sangat indah dan juga masih terbebas dari yang namanya macet yang sudah menjadi langganan di Jakarta.

Oh, Manado itu sangat cantik. Masih sangat, sangat hijau, bersih, tenang, nyaman dan aku sangat suka semua hal tentang Manado kecuali Dilan Handoyo. Orang yang sangat ingin aku tidak temui, namun dimanapun aku berada pasti Dilan selalu ada di sana. Sungguh kebetulan yang sangat kebetulan sekali, bukan? Dan Dilan juga pindahan dari Jakarta sama sepertiku, namun dia sudah bersekolah di sini sejak SMP.

“Ups, iya ampun non ampun. Lucu aja lo tuh kadang polos dan jujur banget orangnya. Gue sampe gregetan sendiri ngeliatnya. Kapan-kapan gue ajak ngeliat matahari terbit deh. Pasti lo langsung kegirangan banget deh, dijamin.”

“Daripada tukang ngibulin orang kayak lo, mending gue polos udah kayak kain kafan. Yee, jangan ngarep gue bakal loncat-loncat kegirangan di depan lo ya. Nggak sudi gue” ujar Dila dengan tatapan meremehkan sambil menyunggingkan senyum iblisnya.

“Yaudah, hari minggu besok gimana kalo kita liat matahari terbit di bukit? Jam 4 gue tunggu lo di persimpangan gimana? Deal?” tanya Dilan sambil mengulurkan tangannya untuk membuat perjanjian.

“Oke deal. Persimpangan deket ini sama rumah gue” jawab Dila menjabat tangan Dilan. “Eh pulang yuk Lan. Pasti kalo sama lo nggak bakal dimarahin mama papa, hehe”

“Sompret, giliran ada maunya gue dibaikin deh. Kejem banget lo. Yaudah yuk, siapa tau tante bikin kue bolu syukur-syukur dibawain buat pulang. Wkwkwk.”

Mereka pulang diiringi dengan pertengkaran-pertengkaran kecil yang pada akhirnya membuat mereka terkikik bersama karena menyadari betapa kekanak-kanakannya mereka berdua. 

Betul saja, sesampainya Dila dirumah dengan diantar oleh Dilan membuat Dila terbebas dari nyanyian surga sang mama. Dan sebagai gantinya Dilan mendapat 1 loyang bolu pandan panggang sebagai oleh-oleh untuk ayah ibu dan saudaranya. Dilan pun pulang dengan senyuman bahagia yang sangat menyilaukan melebihi silaunya matahari.


Kamis, 06 November 2014

Rokutousei no Yoru

Tau nggak anime yang judulnya no.6?? Anyway, aku dapet dari temenku dan awalnya nggak begitu mudeng sama jalan ceritanya, tapi lama-lama mudeng juga ^_^ hehe
Dan pas liat ending songnya, aduh itu sedikit melow yaa eh bukan bagiku itu bener-bener melow orang pas dengerinnya aja pake acara nangis tersedu-sedu kok. Nah ini dia lirik beserta terjemahannya ^_^ 
bisa didenger disini ya hehe https://www.youtube.com/watch?v=U2hdYIC6u6U

Kizutsuita toki wa sotto tsutsumikandekuretara ureshii
(Aku merasa senang jika kau memegangku saat ku terluka)
Korondetatte nai toki wa sugoshi no yuuki wo kudasai
(Apa bisa kunikmati hari dimana aku tidak bisa jatuh?)
Omoi wa zutto todokanai mamam kyou mo
(Perasaanku selamanya tidak akan sampai bahkan hari ini)
Tsumetai machii de hitori koko ga doko ga mou omoidasenai
(Aku sendiri di kota yang sepi entah yang dimana ini)
Owaranai yoru ni negai wa hitotsu
(Kuberharap satu hal pada malam tak berakhir)
Hoshi no nai sora ni kagayaku hikari wo
(Yaitu cahaya dimana langit tak berbintang)
Moderanai basho ni suteta monotte sae
(Untuk menerangi tempat yang tidak bisa kudatangi)
Umarekawatte ashita wo kitto terasu
(Yaitu esok yang baru dimana cahaya itu akan bersinar)
Hoshikuzu no naka de deaeta kiseki ga
(Keajaiban yang kutemukan di dalam kumpulan bintang)
Hitogomi no naka ni mata mienaku naru
(Tetap tak akan nampak dikeramaian)
Modorenai kako ni naita yoru tachi ni
(Kuingin mengucapkan selamat tinggal)
Tsugeru sayounara ashita wa kitto kagayakeru you ni
(Pada malam dimana kau menangis di masa lalu)
Konna chisana seiza na no ni
(Walau angkasa ini kecil)
Kokoni ita koto kidzuita kurai kure
(Cobalah untuk menyadari keberadaanku)
Arigatou

(Terima Kasih)

Minggu, 02 November 2014

Definisi Kebahagiaan Menurutku

Apa ya, sebenernya juga lagi dalam masa pencarian. Apa itu kebahagian yang bisa buat aku tersenyum, bisa buat aku tertawa lepas dan bisa membuatku merasa diakui dan diinginkan. Tapi seiring waktu berlalu, seiring usia bertambah aku sudah belajar beberapa hal tentang rumusan kebahagiaan.
Menurutku kebahagiaan tidak lah sederhana, tidak seperti struktur tubuh protozoa yang bersel satu *ups jadi inget biologi Pak Mugi Bu Era jadi kangen mereka,hehe*.  Karena di kebahagiaan itu sendiri memiliki beberapa komponen di dalamnya yang terkadang bisa menjadi rumit. Nah, ini mau dibahas satu per satu ya ^_^

1.     Keluarga yang selalu mendampingi
Maksudnya di sini bukannya kalo kita kemana-mana harus ditemenin oleh salah satu anggota keluarga, tapi lebih kepada saat kita membutuhkan yang dalam artian luas mereka selalu ada tepat di samping kita.
Keluarga itu mengerti, mamahami, melindungi, menjaga, menyayangi, mencintai, menghargai, menghormati, membutuhkan satu sama lain. Mereka melakukan semua itu tanpa berharap imbalan apapun hanya karena satu alasan. KITA KELUARGA. Di dalam DARAH kita mengalir darah yang sama dan memiliki hubungan yang sangat erat. Seperti peribahasa DARAH lebih kental daripada AIR.

2.    Teman, sahabat yang selalu mendukung
Tidak semua teman bisa kita jadikan seorang sahabat. Jujur, inipun masih merupakan suatu momok mengerikan bagiku. Mengingat banyak sekali hal-hal yang pernah terjadi dalam kehidupan pertemananku. Mungkin sejak kecil memang aku selalu bermasalah dengan beberapa orang teman, yang sangat jelas selalu menjadi mimpi buruk yang ingin aku lupakan*jika saja amnesia bisa terjadi padaku saat itu juga*.

Tapi dengan banyak sekali pengalaman yang mengharuskanku bersabar dan terkadang menangis, aku baru sadar bahwa seorang teman dan sahabat merupakan hal langka dan mahal yang hanya ditemukan beberapa di antara ribuan orang. Kenapa meraka dibilang langka? Karena mereka bisa menyesuaikan frekuensi hatinya kepada teman-temannya yang lain yang memiliki banyak kepribadian berbeda satu sama lain.

Mereka bersedia menyayangi seseorang yang tak memiliki hubungan darah. Mereka berani mengambil resiko menjadikan seseorang sebagai keluarga barunya. Kenapa mahal? Ya karena mereka memiliki harga atas pertemanan dan persahabatan yang terjalin. Kepercayaan, Kehormatan, Cinta dan Kasih Sayang. Mahal itu karena, kita butuh proses butuh waktu dan butuh banyak hal untuk menguatkan sebuah hubungan pertemanan dan persahabatan. Dengan adanya teman kita sadar, bahwa hidup harus diisi dengan kebahagian, senyuman dan juga tawa.

Teman dan Sahabat adalah orang yang mengajariku bagaimana carnya melihat dunia lebih luas, mereka yang mengajarkanku untuk percaya dan melangkah bersama mengarungi setiap permasalahan yang ada, mereka yang mengajariku bagaimana caranya menikmati hidup yang terkadang sangat sulit untuku nikmati, mereka mengajarkan bagaimana caranya tersenyum, tertawa dan juga menangis dalam satu waktu. It’s not a simple as you think.

3.    Hobi, Kesukaan
Hobi itu menurutku adalah perantara untuk mengekspresikan siapa diri kita sebenernya. Siapa diri kita yang tidak banyak orang mengenalnya dengan baik. Jujur hobiku itu banyak. Hobiku itu: Menulis*apapun itu, hal yang tak penting sekalipun kadang aku tulis*, menyanyi*jangan minder, suara jelek pun merupakan anugerah terindah yang patus disyukuri*, membaca, menari*lebih tepatnya joget nggak karuan kalo lagi denger musik yang oke buat joget*, menghayal*ya, menghayal tentang masa depan sangat membantu menghilangkan stress*, menjahili orang*walau belum sampe stadium yang parah, ya waspada aja ini kadang kambuhan*.

Sedangkan hal yang aku suka juga banyak. Mulai dari menonton tv, dengerin radio, makan, ngemil, basket, badminton, renang*suka tapi takut(?) takut nyelem nggak bisa balik lagi ke daratan*, berkebun*apalagi kalo nyiramin bunga,pohon yang notabene lumayan banyak dirumah. Sarana buat menentramkan jiwa yang sedang kebakaran*, naik sepeda*sejak SMP jadi semacam candu, juga sarana buat menghemat uang soalnya nggak usah naik angkot, sarana buat olahraga nyari keringet juga*, jalan-jalan*berhubung single, jadi suka jalan-jalan sendiri. Entah itu ke toko buku dan kemanapun itu aku sangat suka menikmati acara jalan-jalan yang santai*, makan yang manis dan asin*kadang kalo udah hari kemarin makannya manis terus, nah hari besoknya jadwal makan yang asin deh*,suka banget minum susu*susu sapi yang pasti, bukan susu onta,kambing dan apapun hewan yang menghasilkan air susu. Susu sapi sudah sangat mendarah daging soalnya*.

Suka banget bermonolog ria*kalo orang yang nggak tau, mungkin aku dikira gila ngomong sendiri ya  ._.v*, suka sama hewan tapi nggak semua hewan aku suka dan begitupun mereka yang tidak semua suka aku.
Dan semua hal itu membuatku sangat nyaman, senang dan kadang tersenyum serta tertawa dengan puas. Explore yourself as much as you can

4.    Rumah
Jelek bagusnya itu tetap rumahku. Aku selalu mencintai apapun kondisi rumahku. Rumah tempatku bernaung, tempatku bercengkrama dengan keluarga serta sanak saudara. Dan ketika aku pergi meninggalkan rumah, rumah tidak akan pernah mengusir dan tidak menerima kedatanganku melainkan rumah selalu menyambut kedatanganku*Ohoo, rumahku ajaib jadi bisa nyambut tamu yang datang*. Home sweet Home

5.    Kakak,adik dan sepupu
Selalu ada plusminusnya deh kalo berhubungan sama kakak,adek, sepupu dan saudara-saudara yang lainnya. Apalagi yang nggak begitu deket hanya ketemu pas acara besar yang notabene bisa diitung pake jari-jari di tangan. Tapi dengan keberadaan mereka semua, aku tidak lagi merasa sendiri*kadang selalu mikir, sebenernya aku punya saudara nggak sih ya(?)*. Walau kadang ada waktunya aku bersitegang dengan mereka dan kadang hubungan kami suangat baik sekali. Dengan adanya mereka hidupku lengkap*kayak makan mie pake telor,pake sawi dikasih bawang goreng sama kuah.Komplit*. Family means everything

6.    Seorang kenalan dan yang aku kenal
Mereka adalah orang-orang tertentu yang berhasil mendapatkan tempat di hatiku. Entah itu guru, tetangga, seseorang yang bertemu dijalan yang kemudian menjadi kenalan yang bisa diartikan menjadi teman ketemu dijalan(?). Mereka juga ikut andil dalam kebahagiaanku, karena tentunya setiap aku pergi aku selalu saja bertemu banyak orang yang bisa dipastikan tidak akan sama seperti hari sebelumnya. Dan siapa tahu? Bahwa kita yang dipertemukan secara tak sengaja memiliki benang merah yang kuat dibanding dengan orang-orang yang sudah saling kenal bertahun-tahun. Sometime stranger can become a true friend


 Bagiku hal-hal tersebutlah yang membuatku bahagia saat ini, tapi entah mungkin nanti atau suatu saat ada hal lain yang bisa menambahkan daftar hal yang membuatku bahagia.