Rabu, 18 Januari 2017

Kekasihku adalah Dia




Untuk dia yang kelak akan mengisi hatiku, menjadi sosok kekasih yang dapat kusandarkan diriku pada bahunya yang kokoh.


Apa kabar kamu hari ini? Semoga  senantiasa sehat dan juga tersenyum di pagi mendung nan dingin ini. Bukankah, kita sebagai manusia biasa memiliki suatu keinginan atau bisa dibilang keegoisan sendiri? Ya, aku ini hanya wanita egois yang menginginkan hal-hal baik yang ada padamu. Bukan, bukan karena aku tidak menyukai dirimu apa adanya.

Karena cinta apa adanya itu hanyalah suatu ucapan di bibir yang mengkhianati hati. Boleh tidak, aku menuntun sedikit perubahan dari dirimu? Hanya sedikit saja, aku tidak berniat untuk merubah dirimu sepenuhnya. Karena, jika itu terjadi mungkin kamu akan pergi meninggalkanku yang sudah terlanjur jatuh hati padamu.

Apa yang kuinginkan? Benar kamu ingin tahu apa yang hati dan otakku inginkan darimu? Dengan senang hati akan kuceritakan kepadamu, tolong duduk yang manis dan perhatikan diriku saja ya.

Aku tidak suka laki-laki perokok.  Karena aku memiliki gejala asma yang terkadang kambuh. Terlepas dari sakit yang kuderita, aku tidak ingin kekasihku menyakiti dirinya sendiri dengan menghisap racun tiap kali kamu menyulut sebatang rokok.

Aku sangat menyukai laki-laki yang suka berolahraga. Aku pun sangat menyukai olahraga, entah apa pun itu. Dan aku memiliki sebuah angan-anagn dapat berolahraga bersamamu, bukankah hal sesederhana itu sangat manis?

Jangan larang aku, nasehatilah aku dengan nada-nada lembutmu. Sungguh, aku ini orang yang sangat perasa. Aku tidak suka nada-nada keras dan aku lebih suka jika kamu menasehatiku bukan malah melarangku melakukan hal-hal yang menurutmu tidak baik tapi bagiku hal itu sudah menjadi sesuatu hal yang lumrah. Lebih baik kita berdiskusi, saling bertukar apa yang menurut kita baik dan tidak.

Bukankah laki-laki itu calon imam kelak? Mari kita berjuang dari 0 sejak sekarang. Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang kekasih yang mandiri dan juga bertanggung jawab? Aku pun menuntut hal itu darimu. Maafkan aku, sepertinya ini hal berat untuk kamu lakukan. Tapi percayalah, kamu tidak berjuang sendirian. Karena akan ada selalu aku yang senantiasa berada di sampingmu, menemani tiap langkah yang kamu ambil dan mendoakan tiap-tiap pilihan yang menjadi pilihanmu.

Terima kasih sayang, maafkan aku wanitamu yang masih tidak tahu diri ini. Menuntut banyak hal darimu bahkan kamu hanya menuntutku untuk tetap menjadi kekasih yang baik dan senantiasa bersamamu dalam keadaan apa pun.


Di sudut ruangan, 18 Januari 2017
#10DaysKF #WritingChallange #Day2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar